Perang Hacker Indonesia Malaysia

Jakarta – Dedemit maya yang mengaku dari Indonesia kembali meluncurkan serangan pada situs internet milik warga Malaysia. Kali ini sasarannya adalah situs yang dikelola oleh perguruan tinggi yang cukup terkenal di negera tetangga kita ini, yakni Universiti Utara Malaysia (UUM).
Situs resmi UUM yang beralamat di uum.edu.my, nampak dipermak habis oleh sang cracker. Pengamatan detikINET, halaman situs menampilkan gambar tengkorak muncul di tengah-tengah bendera Malaysia. Selain itu juga ada rekaman foto aksi pembakaran bendera Malaysia.
Sepertinya aksi ini dipicu oleh kekesalan para cracker yang menilai Malaysia terus berulah merongrong kedaulatan negara Indonesia. Hal ini tampak pada pesan yang ditampilkan di situs tersebut:
“Rakyat Indonesia cinta damai, tapi kalau terus-terusan diusik dan dilecehkan kami juga bisa marah, sabar ada batasnya. Pulau Sipadan dan Ligitan sudah diambil, sekarang mau mencaplok blok Ambalat, Saudara Kami yang ada di sana Dengan Kejinya Kalian Siksa tanpa Rasa kemanusiaan..!! Ini adalah peringatan dari kami, Jika kalian terus mengusik kami, maka akan kami lanjutkan perjuangan ini dengan cara kami sendiri..!,”
Tidak jelas siapa sebenarnya yang berada di balik aksi serangan cyber ini. Pelaku hanya memakai identitas bernama the_g3mb3L pada halaman situs yang telah diserang. Namun ada baiknya, kita semua tetap berkepala dingin agar tidak terpancing provokasi yang bisa merugikan banyak pihak.
detikINET

Malaysia Siap Perang Dengan Indonesia

KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia akhirnya ikutan mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Indonesia terkait penahanan tujuh nelayan oleh Polda Kepulauan Riau beberapa waktu lalu. 
Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan pihaknya telah melakukan permbicaraan dengan Pemerintah RI dan mengirim nota protes hari ini.

Surat protes itu juga merujuk pada demonstrasi yang dilakukan organisasi masyarakat di kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta serta rencana aksi sweeping terhadap warga negaranya.

“Saya tidak akan mengira kami akan melakukan aksi yang sama di Malaysia. Kami akan menghentikan jika ada orang Malaysia yang melakukan seperti dilakukan Indonesia,” ujar Anifah seperti dikutip AFP, Rabu (25/8/2010).

Anifah mengklaim pihaknya tetap akan berupaya agar permasalahan ini tidak memburuk dan mempengaruhi hubungan kedua negara. Meski demikian Anifah menyebutkan bahwa kesabaran mereka ada batasnya.

“Kami berusaha tidak lepas kendali. Kami sekarang menuju pada satu titik di mana sudah melebihi kesabaran kami,” ucap Anifah.

Unjuk rasa anti-Malaysia mencuat setelah tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Indonesia ditangkap Polisi Diraja Malaysia beberapa waktu lalu. Mereka ditangkap di perairan Indonesia bak penjahat. Mereka bahkan diborgol dan menggunakan pakaian layaknya tahanan, sementara tujuh nelayan Malaysia yang mencuri ikan di perairan Indonesia, diperlakukan dengan baik.