Trik Budi Sampoerna Cairkan Dana Century



Ternyata pemecahaan dana Budi Sampoerna sebesar US$18 juta ke dalam sederet rekening bernominal Rp2 miliar, diusulkan oleh seseorang utusan Budi Sampoerna bernama Rudi Soraya, warga negara Australia, saat bertemu dengan pemegang saham Bank Century Robert Tantular.
Hal ini diungkapkan Robert saat menjawab pertanyaan anggota pansus di ruang rapat Panitia Angket Century di Gedung DPR, Senin (11/1).
Dia lalu memaparkan kronologis pemecahan uang itu. Tanggal 14 November 2008 pukul 11, ia ditelpon anaknya Budi Sampoerna, yang mengabarkan akan ditemui seseorang bernama Rudi Soraya, orang asing Australia, tapi bisa bahasa Indonesia ke kantor Robert pukul 13.
Dalam pertemuan itu, Rudi menyampaikan dana Budi Sampoerna di Bank Century akan ditutup. “Saya jawab hanya Rp2 miliar ke bawah yang dibayarkan,” cerita Robert.
Lantas Rudi mengajukan usulan, akan beli aset-aset kantor dan gedung Bank Century, serta memecah dana Budi Sampoerna kedalam sederet rekening Rp2 miliar. “Saya bilang, ok, saya akan bicarakan, tapi saya pinjam US$18 juta untuk keperluan Bank Century,” paparnya.
Rudi lalu menelepon ke Budi Sampoerna yang mendapat persetujuan untuk menjalankan tiga hal yang telah disepakati. “Saya bilang, kalau mau kita jalankan sore ini,” ujar Robert dengan menambahkan, Rudi yang dibantu empat orang dari Surabaya, berada di kantornya hingga pukul 21:30.
Kenapa setujui pemecahan Rp 2 M? tanya Andi Rachmat.
“Itu permintaan dari nasabah. Saya membantu nasabah. Tiga usulan tadi dibicarakan lagi,” katanya
Siapa saja nama-nama penerima dana Rp 2 M?
“Sebagian pakai nama karyawan Bank Century, sebagian group Samporna dari karyawan Sampoerna di Surabaya dan di Bali. Saya baru tahu lamaran karyawan Bank Century (dipakai) dari laporan BPK. Kalau dia yang punya dana itu haknya Pak Budi,” tambahnya.
Robert kembali menegaskan bahwa dia meminjam dana US$18 juta. “Saya heran juga kenapa Bank Century membayarkan, padahal saya yang pinjam. Sampai sekarang saya katakan akan bayar,” katanya
Andi lalu heran dan bertanya, kok LPS membayarkan dana itu ke Budi Sampoerna?
“LPS itu yang saya juga tidak mengerti,” kata Robert keheranan kenapa LPS membayarkan utangnya itu
(Lintas Berita)

0 komentar:

Posting Komentar